who do you see in the mirror?
TW // heavy angst, implied major character death, implied dead character, implied suicide, hallucinating, implicit descriptions of blood, hinted depression.
ia melihatnya.
ah, begitu ya? ternyata begitu kenyataannya. hidup ini selalu melawak, perlakukan diri bagai seonggok boneka dengan seutas tali siap untuk dikendalikan.
heeseung paham, ia selalu paham, maka dari itu sudah tidak asing lagi ketika hati tertawa kencang diatas rasa pedih memeras raga.
“lepas. lepaskan sekarang juga.” sesosok lelaki didepan heeseung menangis, memohon meminta ampun kepadanya yang masih larut dalam tawa.
pun menggeleng, “aku tidak bisa.” heeseung jawab dengan wajah datar— berbanding balik pada diri beberapa detik lalu.
“kau bisa.”
“aku sudah bilang, tidak.”
“aku juga sudah bilang, kau pasti bis—“
suara lelaki itu terputus, tepat saat heeseung melayangkan tangan kiri kedepan. begitu kuat hingga hancur, begitu perih hingga menembus kulit, begitu membakar menggelora diujung kepalan. bahkan berhasil teteskan merah mengalir tak karuan diantara jemari.
“aku tidak bisa melepaskanmu.” sekarang heeseung tatap sendu cermin didepannya, sudah tidak berbentuk akibat perlakukan sendiri. lantas tanpa disadari tangan penuh bercak merah itu mengambil salah satu serpihan kaca, mengarahkannya ke pergelangan tangan kanan—
heeseung tertawa lagi, “karena itu, bukankah lebih baik apabila aku menyusulmu, sunghoon?”
cermin itu sudah pecah, sama halnya seperti heeseung.