Tell Me What You Know (1/3)
Daniel Choi.
Bukan nama asing di telinga Heeseung, tau dengan jelas seperti apa rupa dan sifat lelaki itu. Bahkan mengetahui nama aslinya— Yeonjun. Tak hanya itu, Heeseung juga tau tentang ketua Pirateer. Walau melupa nama samarannya, Heeseung ingat nama aslinya, Jung Wooyoung.
Sedari dulu memang Starseeker dan Pirateer selalu bersama dalam masalah-masalah seperti ini, tetapi pertanyaannya adalah;
Atas tujuan apa mereka menyerang undertown? Chesterpolis memiliki semuanya, sebagai distrik yang paling kaya serta mempunyai lirikan dari dunia. Mengapa sampai harus repot-repot kesini, hingga meledakkan markas Astray dan mengacaukan pesta?
Maka Heeseung tanya, “What the hell do you want?” yang mana dijawab dengan tawa Yeonjun menggelegar lewat speaker.
“Jawab pertanyaannya Ethan, bajingan!” Chris berteriak penuh amarah, sekarang sepenuhnya berada di sisi Heeseung— sama-sama korban dari dua gang Chesterpolis.
Yeonjun mendecih, “Chris, oh, Chris. You were so good at being my pawn, but sadly that dumb brain of yours just had to work. Dan sekarang, rencana gue berantakan.”
Seakan ada saklar terceklik, Heeseung sadar. Ah, itu tujuannya, tujuan dari Starseeker dan Pirateer. Betapa bodohnya, padahal sudah terlihat jelas. Tentu saja mereka ingin mengambil teritori mereka, dengan cara mengadu domba Astray dan gang-gang dibawah Los Triumvirate.
Mereka pasti berpikir akan gampang, terutama karena hampir seluruh kekuasaan undertown dipegang oleh Heeseung, sisanya lagi dipegang oleh Chris. Hanya ada dua orang buat ditaklukan agar bisa menguasai sepenuhnya.
Heeseung tertawa, ternyata dua gang Chesterpolis yang dibanggakan sebegitu dangkal pikirannya. Tawanya membuat Chris menaikkan satu alis, bingung akan perubahan sifat mendadak.
“What are you laughing at, Ethan?” Suara Yeonjun terdengar seperti jengkel, mungkin merasa dibercandakan.
“Your stupidness, Daniel. Lo sama Pirateer pasti mau ambil teritori gue sama Chris, kan? Lo adu domba kita, dengan gitu lo bakal gampang hancurin kita nantinya,” Heeseung terkekeh, “Do you really think it'd be that easy, huh?”
Sunyi. Tak ada jawaban dari Yeonjun. Heeseung tebak apa yang dikatakan cukup kuat untuk membuat lelaki itu terdiam membisu, habis akal tak tau mau menjawab apa.
Yeonjun akhirnya berucap setelah 3 menit lamanya, “Well, I guess I have no other choice. My crew and Pirateer will be retreating.“
Sebentar, semudah itu? Heeseung tak habis pikir. Baru saja mau membalas, Yeonjun kembali bersuara. “Tapi sebelum itu, gue mau kasih tau lo tentang kebenaran dibalik kematian orang tua lo, Ethan. You'd like that, won't you, my dear Ice?”
Kepala Heeseung pening. Setelah sekian lamanya, mengapa Yeonjun mau memberi tau sekarang? Lalu siapa pula Ice? Heeseung tidak pernah mendengar namanya. Total bingung, tidak mengerti apa gunanya bagi Yeonjun untuk memberi taunya tentang itu.
Situasi tambah rumit ketika Sunghoon mendadak keluar dari mobil, gemetaran memegangnya, wajah terhias ketakutan. Pangeran kecil-nya benar-benar panik, hingga isakan mulai terdengar.
“Doll, what hap—”
Perkataan Heeseung langsung dipotong oleh Sunghoon, “Jangan, tolong, jangan de-dengerin, jangan. Please don't, do-don't. I-I'm sorry, just p-please don't listen, please— d-don't wanna lose you.”
Tapi sayang sekali, Heeseung hampir sepenuhnya mendengarkan Yeonjun, terutama ketua dari Starseeker itu malah tertawa tepat setelah Sunghoon mengoceh tak karuan.
“Ah, poor Ice. This is your own doing, your consequence of running away without even a word left behind,” Decakan menjeda kalimat Yeonjun beberapa detik, “Jadi dengarin gue baik-baik, Ethan,”
“Your little prince, the one you hold so dearly, loved so deeply, is Ice— the mercenary who killed your parent two years ago.”