my omega

cw // heat, slight mature content. (not that much, though.)


entah bagaimana bisa ini terjadi.

sedetik lalu, sunghoon bisa bersumpah seluruh gejala yang dirasa sebelum pergi ke sekolah sudah hilang. sedetik kemudian, ada rasa panas membakar seluruh tubuh, bumi seakan berputar, dan sunghoon tanpa sadar jatuh dari kursi— lutut menghantam lantai kelas.

nafas berubah masai, pikiran kacau tidak bisa berpikir apapun. sial, sial, sial. heat. sunghoon gigit bibir, berusaha untuk tidak mengeluarkan suara akibat terpengaruh scent para teman sekelasnya. ia bahkan tidak sadar telah mengadah, sedikit memperlihatkan leher sebagai tanda menyerahkan diri sepenuhnya.

sekarang jam istirahat, dan yang berada di kelas hanya para alpha serta beta, ditambah lagi jake tidak ada. tak ada siapapun yang bisa melindunginya.

rasa takut pun merasuki akal sehat yang mulai hilang kala telinga bisa dengar geraman seorang alpha—pasti teman sekelasnya yang terangsang akan harum feromonnya— berjalan mendekati dirinya.

sunghoon kira riwayatnya benar-benar tamat saat itu juga— hingga tiba-tiba tangan ditarik untuk berdiri, sebuah tangan asing dilingkarkan di pinggang guna mendekatkan tubuh ke tubuh sang penarik. ia hampir memberontak lemah, namun scent familiar yang memasuki hidung ketika kepala dibenamkan di leher membuatnya terdiam.

heeseung, alpha, alpha-nya.

“al-alpha,” tanpa sadar sunghoon memanggil, badan berubah lemas dalam rengkuhan heeseung yang tidak menjawab— lelaki rambut hitam bercampur hijau itu sibuk menatap tajam seluruh orang yang melihati sunghoon bak makanan lezat.

scent heeseung mendadak menyelimuti begitu kuat, penuh amarah bercampur dominansi.

awalnya masih ada yang ingin merebut sunghoon, namun perkataan heeseung—

back the fuck off. sunghoon is mine, my omega.

—membuat teman sekelas sunghoon turuti begitu saja dengan kepala menunduk.

ah, sunghoon ingat. ini seperti insiden gerbang kemarin, hanya saja kali ini ia benar-benar lepaskan diri— bagaimana tidak? heeseung memanggilnya sebagai omega-nya. ia sepenuhnya memperlihatkan leher untuk heeseung, dengan bibir tidak berhenti berucap ‘alpha,’ ‘tolong,’ ‘jadikan aku omegamu.’

sang alpha menggeram. melemparkan jaket miliknya terburu-buru, mencoba menutupi leher dan keseluruhan tubuh atas sunghoon.

dan dengan begitu saja, kaki sunghoon tidak lagi menapak di lantai. badan diangkat secara bridal style oleh heeseung.

mereka sudah tidak peduli, tertutup akan insting masing-masing. persetan dengan sekolah, persetan dengan teriakan teman-teman mereka yang melarang mereka pergi—

keputusan heeseung sudah bulat, ia akan bawa sunghoon, ke apartment miliknya.