miya family : showdown (2)
sepersekian detik sebelum peluru ditembak, iwaizumi pasang earbud di salah satu telinga—alat komunikasi khusus untuk memberi info pada suna,
“sekarang, suna!”
ada jeda satu mikrosekon dimana osamu dan akaashi terkejut akan nama yang iwaizumi panggil sebelum akhirnya seluruh senjata milik keluarga miya jadi non-aktif. melihat itu atsumu menggeram marah—menyuruh akaashi untuk mengambil alih lagi system-nya.
ini adalah kesempatan besar. tidak mungkin iwaizumi, oikawa, semi dan shirabu akan melewatkannya. tanpa kode, mereka langsung bergerak ke posisi masing-masing—berpisah jadi dua kubu, iwaizumi dan semi menghandle bagian depan sekaligus mencoba untuk memberantas sang kembar miya berserta akaashi, oikawa dan shirabu ke bagian belakang karena oikawa tidak diuntungkan dalam pertarungan jarak dekat oleh karenanya ia perlu berada sedikit jauh dari medan pertarungan. itu juga jadi alasan kenapa ia butuh shirabu untuk melindunginya.
dengan tidak adanya senjata, para orang bawahan keluarga miya seakan mainan. dengan mudah semi menebas, menari bersama katana diantara kepungan. bahkan iwaizumi tidak gunakan pistol. hanya bermodal tangan dan kaki saja. tetapi ada satu yang dilewatkan. yang berdiri di depan pintu utama sekarang hanya osamu dan akaashi saja, atsumu menghilang.
dan lelaki blonde itu tiba-tiba muncul di belakang oikawa yang masih sibuk mencari tempat yang bagus untuk membidik, ditambah lagi ia membawa sebuah kapak ditujukan untuk memenggal kepala sang model.
“woah, refleks lo bagus, congrats on avoiding that!” atsumu berkata ketika oikawa berhasil menghindari tebasan kapaknya. sial, ini tidak bagus. oikawa mendecih—dari sekian banyak musuh disini, atsumu lah match up paling buruk untuknya. jelas ia berada di sisi tidak diuntungkan.
belum lagi pistolnya sudah habis amunisi. tidak ada pilihan lain selain gunakan senjata milik keluarga miya yang tergeletak di lantai. tetapi oikawa tidak sempat untuk hubungi suna agar menyalakan senjatanya, atsumu sudah kembali mengayun kapaknya—membuat si rambut coklat menahan serangan tersebut dengan senjata dipegang kedua tangan yang automatis terbelah menjadi dua di depan matanya.
pun oikawa melompat mundur. mencoba menjauhi atsumu. tidak ada gunanya karena sekali lagi atsumu tidak beri jeda, kapak siap menebas depan mata. tidak ada yang bisa menyelamatkannya. oikawa bisa lihat bahwa shirabu masih sibuk melawan empat orang di sisi kiri, sedangkan iwaizumi dan semi pasti juga fokus dengan musuh yang berada di depan.
'apa aku mati kayak gini?' ia sempat bertanya di pikiran, akhirnya mata terpejam pasrah. tetapi sebelum kapak itu memenggal habis kepalanya, katana semi terlebih dahulu menahan. oikawa membuka matanya—hampir tidak percaya hidupnya masih terselamatkan. setelahnya ia langsung paham semi melindunginya karena iwaizumi sadar akan kondisi dan menyuruh lelaki rambut abu itu ke tempatnya.
terjadi banyak perselisihan antara katana semi dan kapak milik atsumu, hingga diselesaikan oleh sebuah peluru melesat dari belakang tepat mengenai kepala atsumu. membuat salah satu dari kembar itu tumbang begitu saja di lantai. iwaizumi, ialah yang menembak.
osamu yang sedari tadi diam dan dijaga oleh beberapa orang langsung berteriak marah, dengan sekejap keadaan berbalik lagi—keluarga miya yang berada di atas angin. sudah begitu akaashi berhasil mengembalikan system sesuai keadaan awal.
mereka berempat sudah terpojok. masing-masing tidak punya tenaga lebih untuk benar-benar melawan, terutama shirabu—kakinya terkena hantaman besi sehingga patah, membuatnya jalan pincang dibantu oleh tangan semi di pinggangnya.
“yo-you fuckers— kalian bunuh kembaran gue, brengsek—i'll kill you all, no, better yet, i'll kill everyone including myself in this goddamn cursed city!” osamu mengeluarkan sebuah benda kotak dengan tombol diatasnya. itu adalah alat yang tersambung dengan segala ventilasi udara di kota. jika ditekan, maka gas beracun akan dilepaskan. atau bisa dibilang secara singkat, mengubah udara menjadi undangan kematian bagi siapapun yang menghirup.
iwaizumi tersenyum miring. seakan sudah mengetahui kalau osamu akan bertindak seperti itu. oleh karenanya—
“FBI, DON'T MOVE!“
ia sedari tadi panggil bantuan dari fbi. pun halaman keluarga miya secara langsung dipenuhi oleh polisi-polisi, juga dari atas terdapat dua helikopter mengelilingi dengan sinar cahaya pencarian. sudah tidak ada yang bisa osamu lakukan selain menunduk pasrah, menyerahkan diri kepada pihak berwenang.
“miya osamu, akaashi keiji. you two are under arrest.“