kaleidoscope

hyunjin bisa berkata, kok. dengan jujur jika ditanya tentang ‘yang jeongin tuh, gimana sih bagimu? like how much important he is to you?’ lalu yang pertama keluar adalah senyuman manis dari si tampan. sedikit ketawa kecil.

“yakin mau nanya saya tentang ini?” hyunjin sebagai ketua osis, jadi sasaran empuk untuk di interview. pun ia hanya bisa duduk, dengan seksama menjawab berbagai macam pertanyaan dari adik kelas ataupun seangkatannya. hanya saja tidak pernah berharap ada yang menanyakan tentang pacarnya— yang kalau boleh bisa berkata,

hyunjin lebih suka menjawab apapun tentang jeongin. sehingga ketika felix sang pelontar pertanyaan tadi mengangguk pasti, disitulah hyunjin merasa seluruh rasa bosannya hilang.

“yang jeongin itu...”

gimana, ya? pikiran hyunjin berkelana mencoba mencari perkataan yang tepat. susah. sangat susah. hyunjin yakin bisa berjam-jam bercerita tentang pacarnya, namun saat yang sama hyunjin tidak tau mau menggunakan kata apa karena memang jeongin terlalu indah untuk dirangkum hanya dengan kata saja.

singkatnya sih, jeongin bagai kaleidoskop di hidup candramawanya. dari awal hyunjin lihat jeongin saat si manis itu baru masuk sekolah sudah langsung terpikat. layak bertemu soulmate saja.

“... kalau saya pikir-pikir, gak ada kata yang bisa jelasin dia.” seluruh orang di ruangan tertawa mendengarnya (tidak hanya hyunjin dan felix yang ada disana). di pikiran mereka mungkin terlintas ‘wah, ketua osis kita satu ini sangat menyayangi pacarnya.’ dan ya, memang betul.

hwang hyunjin sangat menyayangi yang jeongin. bagai maharani dalam sanubari, kerennya sih begitu.

“yang jeongin segalanya bagi saya. cheesy memang, tapi saya tidak bisa bohong tentang itu,” kalimat dijeda, hyunjin menoleh kearah seseorang diambang pintu— “tanya saja sendiri kepada jeongin, iya kan sayang?”

lantas semua orang berbalik, sedikit berteriak gemas baru menyadari bahwa sang pacar ketua osis sedari tadi mendengarkan dengan pipi bermekar merah akan malu.

“kak hyunjin, apaan sih!” jeongin mendumel, tapi tetap berbisik ‘iya, benar’ tentang perkataan hyunjin yang tadi.

toh juga mereka berdua saling jaga semesta masing-masing.