claim you

cw // slight mature content (only implied at the end)


sunghoon menggigit bibir gugup.

baru saja selesai melalui acara kelulusan, berdiri di aula menunggu heeseung— ah, omong-omong tentang alpha-nya, tidak disangka sudah 2 tahun terlewat semenjak sunghoon mengetahui mereka adalah true mates.

banyak sekali masalah yang telah dilalui, pada akhirnya tetap bisa bertahan. walaupun sunghoon sampai sekarang masih muak apabila ada yang bertanya kapan heeseung mau mengikatnya.

ya, benar. hubungan berjalan 2 tahun lebih, tetapi belum bonding. itu tidak membuat sunghoon resah, sama sekali tidak. toh heeseung sudah bersumpah, pada hari dimana lelaki itu lulus setahun lalu, bahkan kalimat masih terngiang jelas di kepala.

“saat kamu lulus, hoonie. i'll bond you, and you'll bond me. we'll bond each other.

mungkin karena itu sunghoon menjadi resah. tidak henti menengok kesana-kemari, mencari sosok heeseung di tengah kerumunan. ia tau alpha-nya pasti datang— tadi telah berkabar akan datang telat karena jarak antara kampus dan sekolah agak jauh.

deg, deg, deg. jantung berdegup tambah cepat seiring waktu berjalan. kalau begini caranya, saat heeseung muncul, sunghoon bisa-bisa pingsan.

ia tertawa kecil membayangkannya.

“kenapa tertawa sendiri, darling?”

sunghoon berjengit kaget, langsung berbalik kebelakang dimana heeseung berdiri menggunakan kemeja putih— mata sunghoon kemudian membelalak melihat buket bunga mawar merah di tangan heeseung.

padahal heeseung terlampau sering membelikannya bunga, atau hadiah yang lain, namun sunghoon masih merasa emosional. bahkan pertanyaan heeseung dibiarkan menggantung di udara begitu saja.

akhirnya buket bunga diberi, “happy graduation, my love.” heeseung maju sedikit, mencium pelan dahi sunghoon. sang omega mengulum senyum, kedua mata terpejam.

sang alpha tangkup pipi omega-nya, hampir mencium bibir tetapi keburu sadar sedang berada di tempat umum sehingga hanya menggesekkan hidung satu sama lain.

tangan sunghoon yang tidak memegang buket naik, elus pelan salah satu tangan heeseung yang berada di pipi. “heeseung, makasih banyak. sayang kamu, aku sayang kamu,” perkataan ditutup dengan kekehan lucu.

“aku juga sayang kamu, hoonie.” tangan mengelus pipi sunghoon, “kita pulang, ayo?” heeseung tersenyum manis, namun kilat matanya berbicara lain.

yang lebih tua itu mendekatkan bibir di telinga sunghoon yang bergidik—

i can't wait to claim you as my omega.